Jumat, 18 Mei 2012


Guru Yang  Diharapkan Dalam Membentuk Individu Yang Berkualitas
 
Guru lahir dan ada semenjak manusia itu ada di muka bumi. Karena begitu manusia itu ada dalam kehidupan, sesungguhnya proses pendidikan itu terjadi.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Karena salah satu faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru. Gurulah yang berada paling depan untuk melahirkan dan menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang baik, terutama dalam era globalisasi.
Guru berhadapan langsung dengan peserta didik melalui proses belajar mengajar. Sehingga , diperlukan sosok seorang guru yang mempunyai kualifikasi, kompetensi, dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas profesional.
Guru adalah kurikulum berjalan. Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hasan, sebaik apa pun kurikulum dan sistem pendidikan yang ada, tanpa didukung oleh mutu guru yang memenuhi syarat, maka semuanya akan sia-sia (Kompas, 15 April 2004). Peningkatan mutu pendidikan tidak cukup dengan pembenahan kurikulum, tetapi harus diikuti dengan peningkatan mutu guru di jenjang tingkat dasar dan menengah. Tanpa upaya meningkatkan mutu guru, semangat tersebut tidak akan mencapai harapan yang diinginkan.
Saya akan memilih menjadi guru yang baik. Karena dengan profesionalisme guru, terutama guru masa depan tidak hanya sebagai pengajar saja tetapi sebagai pelatih, pembimbing, dan manajer belajar. Sementara itu, sikap dan sifat-sifat guru yang baik adalah (1) bersikap adil; (2) percaya dan suka kepada murid-muridnya; (3) sabar dan rela berkorban; (4) memiliki wibawa di hadapan peserta didik; (5) penggembira; (6) bersikap baik terhadap guru-guru lainnya; (7) bersikap baik terhadap masyarakat; (8) benar-benar menguasai mata pelajarannya; (9) suka dengan mata pelajaran yang diberikannya; dan (10) berpengetahuan luas (Ngalim Purwanto, 2002).
Menurut Departemen Pendidikan Amerika Serikat menggambarkan juga bahwa guru yang baik adalah dengan ciri-ciri sebagai berikut,
1.      Guru yang baik adalah guru yang waspada secara profesional. Ia terus berusaha untuk menjadikan masyarakat sekolah menjadi tempat yang paling baik bagi anak-anak muda.
2.      Mereka yakin akan nilai atau manfaat pekerjaannya. Mereka terus berusaha memperbaiki dan meningkatkan mutu pekerjaannya.
3.      Mereka tidak lekas tersinggung oleh larangan-larangan dalam hubungannya dengan kebesan pribadi yang dikemukakan oleh beberapa orang untuk menggambarkan profesi keguruan. Mereka secara psikologis lebih matang sehingga rangsangan-rangsangan terhadap dirinya dapat ditaksir.
4.      Mereka memiliki seni dalam hubungan-hubungan manusiawi yang diperolehnya dari pengamatannya tentang  bekerjanya psikologi, biologi, dan antropologi kultural di dalam kelas.
5.      Mereka berkeinginan untuk terus tumbuh. Mereka sadar bahwa di bawah pengaruhnya, sumber-sumber manusia dapat berubah nasibnya (Hamalik, 2002).
Saya juga ingin memiliki sifat atau karekterisik guru yang disenangi oleh para siswa, karena dengan disenangi dapat mempengaruhi proses belajar mengajar, dan peserta didik akan  merasa senang berada di dalam kelas sehingga dapat mempermudah tersalurnya ilmu kepada peserta didik, sifat-sifat atau karekteristik guru yang disenangi juga merupakan guru yang baik.
Sifat-sifat atau karekteristik guru yang disenangi siswa adalah ;
1.      Guru yang demokratis, yaitu guru yang memberikan kebebasan kepada anak di samping mengadakan pembatasan-pembatasan tertentu, tidak bersifat otoriter, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan serta dalam berbagai kegiatan;
2.      Suka bekerja sama (kooperatif), yakni guru yang bersikap saling memberi dan saling menerima serta dilandasi oleh kekeluargaan dan toleransi yang tinggi;
3.      Baik hati, yakni suka memberi dan berkorban untuk kepentingan anak didiknya;
4.      Sabar, yaitu guru yang tidak suka marah dan lekas tersinggung serta menahan diri;
5.      Adil, yaitu tidak membeda-bedakan anak didik dan memberi anak didik sesuai dengan kesempatan yang sama bagi semuanya;
6.      Konsisten,yakni selalu berkata dan bertindak sama seuai dengan ucapannya;
7.      Bersifat terbuka, yakni bersedia menerima kritik dan saran serta mengakui kekurangan dan kelemahannya;
8.      Suka menolong, yakni siap membantu anak-anak yang mengalami kesulitan atau masalah tertentu;
9.      Ramah tamah, yaitu mudah bergaul dan disenangi oleh semua orang, tidak sombong dan bersedia bertindak sebagai pendengar yang baik di samping sebagai pembicara yang menarik;
10.  Suka humor, yakni pandai membuat anak-anak menjadi gembira dan tidak tegang atau terlalu serius.
11.  Memiliki bermacam ragam minat, artinya dengan bermacam minat akan merangsang siswa dan dapat melayani berbagai minat anak;
12.  Menguasai bahan pelajaran, yakni dapat menyampaikan materi pelajaran dengan lancar dan menumbuhkan semangat di kalangan anak;
13.  Fleksibel, artinya tidak kaku dalam bersikap dan berbuat serta pandai menyesuaikan diri dengan lingkungannya;
14.  Menaruh minat yang baik kepada siswa, artinya peduli dan perhatian kepada siswa.
Pada era globalisasi telah mengubah cara hidup manusia sebagai individu, sebagai warga masyarakat dan sebagai warga bangsa.  Hal ini juga menutut tugas dan peran guru dari hari ke hari semakin berat. Guru sebagai komponen yang penting dalam membentuk individu-individu yang berkualitas harus mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan.

1.      Identifikasi
a.       Ciri-ciri guru yang baik
@ Bersikap adil;
@ Percaya dan suka kepada murid-muridnya;
@ Sabar dan rela berkorban;
@ Memiliki wibawa di hadapan peserta didik;
@ Penggembira;
@ Bersikap baik terhadap guru-guru lainnya;
@ Bersikap baik terhadap masyarakat;
@ Benar-benar menguasai mata pelajarannya;
@ Suka dengan mata pelajaran yang diberikannya dan;
@ Berpengetahuan luas (Ngalim Pruwanto, 2002).
b.      Ciri-ciri guru yang hebat
@ Memiliki metode belajar yang bisa membuat pemahaman murid menjadi lebih terampil;
@ Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas;
@ Orangnya lugas dan sederhana;
@ Bersahabat dan peduli;
@ Kaya akan metoda
@ Bisa memotivasi muridnya
@ Selalu bisa memberikan yang terbaik.
2.      Jika diwajibkan memilih, apakah anda akan berupaya untuk menjadi “guru yang baik” ataukah ingin menjadi “guru yang hebat” ? mengapa demikian? Tulis minimal tiga alasan yang mendasari pilihan anda itu!
@ Dengan menjadi guru yang baik, peserta didik akan merasa nyaman  dalam proses belajar mengajar tidak ada suasana yang tegang sehingga akan menghambat  tersalurnya ilmu pengetahuan;
@ Dengan menjadi guru yang baik, dapat membimbing dan mengarahkan peserta didik  memahami ilmu yang diberikan, karena tidak semua peserta didik itu mampu menangkap langsung materi yang diberikan disitulah peran guru untuk membantu dan membimbing agar peserta didik mampu memahami materi dan tidak ketinggalan dengan peserta didik yang lain karena semua peserta didik itu memiliki hak yang sama;
@ Dengan menjadi guru yang baik akan bertindak adil tidak akan membedakan  atau mencirikan mana perserta didik yang memiliki kelebihan dan mana peserta didik yang kekurangan  malahan seorang guru harus berusaha merangkul peserta didik yang kekurangan dalam pemahaman materi;
@ Dengan menjadi guru yang baik yang memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat memberikan pengetahuan yang lebih kepada peserta didik akan mendorong mereka untuk  berfikir dan berkreatifitas dan mendukung kreatifitas mereka.
3.      Bagaimanakah profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini? Jelaskan menurut sudut pandangan anda masing-masing!
Guru yang ideal di era globalisasi ini adalah guru yang mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi itu ke dalam bidang Bahasa Indonesia sehingga pemberian materi Bahasa Indonesia akan lebih  beragam metoda penyampaiannya. Dan akan menambah perkembangan   bahasa Indonesia.
4.      Adakah manfaat yang anda peroleh setelah membaca wacana itu? Jika ada, tulislah semua manfaat yang dapat anda petik darinya?
Manfaat yang dapat saya petik dari wacana itu, diberikan gambaran hak dan kewajiban seorang guru dan dosen. Dan bagaimana untuk menjadi guru yang berkompetensi dan  menjadi guru yang profesional. Karena guru adalah tonggak dari terbentuknya individu yang berkualitas.

Daftar Pustaka :
Kunandar. 2007. “Guru Profesional”. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Kamis, 19 April 2012

Kesan pertama

Kesan pertama ketika sedang melaksanakan pembelajaran menulis adalah keterkejutan. Maklum aku adalah salah seorang yang tidak begitu banyak mengetahui tentang dunia maya, termasuk angkatan 45 yang bahasa gaulnya Gaptek.
Keterkejutanku karena baru memasuki pekuliahan pertama langsung diberikan tugas dan tugas itu harus dikumpulkan melalui fasilitas di dunia maya. Yah, kita harus membuat sebuah blog. Aku berkata di dalam hati, apaan lagi tuh!. Istilah yang baru ku kenal atau lebih tepatnya lagi tidak tahu sama sekali. Alhasil kebingungan sekali.
Tetapi dibalik itu semua ada hikmahnya. Sebuah tantangan baru, dan pengetahuan baru. Mungkin bagi orang lain itu hal biasa tetapi bagiku itu luar biasa.
Kini aku sudah mempunyai blog sendiri, tetapi membuatnya tentu dengan bantuan temanku. Terima kasih temanku yang baik. Dan tulisanku yang pertama adalah ini. Semoga dengan membaca tulisan ini dapat menghibur dan memberikan pencerahan betapa pentingnya kita mengetahui IPTEK jadi gak Gaptek.